Apa itu sistem
informasi
Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware,
prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah
data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
Sistem
informasi lebih mengarah ke penerapan komputer untuk dunia business dan
manajemen. Kalau dibandingkan dengan Sistem komputer yang lebih
mengarah ke belajar perangkat keras (hardware) computer. Sedangkan
Sistem informasi yang kadang-kadang ilmunya mendekati bidang ekonomi. Namun
kalau kita menggeluti bidang hardware dan arsitektur komputer, program studi
teknik komputer bisa menjadi pilihan. Sebenarnya ada jurusan lain yang juga
mengarah ke rumpun komputer seperti Komputer akuntansi, Komputer perbankan.
Jurusan Sistem Informasi yang lebih dikonsentrasikan ke penerapan lebih khusus.
Untuk gambaran tentang bidang sistem informasi, bidang
ini menitikberatkan pada pembuatan sebuah sistem informasi yang dapat
memudahkan pengguna sekaligus mampu meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan
kinerja pengguna pada tingkatan secara individual dan perusahaan pada tingkat
yang lebih tinggi lagi. Sistem informasi yang berbasis komputer mempunyai
tugas menggantikan pekerjaan yang bila kita lakukan secara manual akan
membutuhkan waktu lama atau justru cenderung mempunyai tingkat kesalahan cukup
tinggi. Sistem informasi juga digunakan untuk menggantikan pekerjaan-pekerjaan
yang biasanya masih berbasis pena dan kertas agar dapat menghemat tempat
penyimpanan apalagi biaya yang akan dikeluarkan, yang biasanya menjadi masalah
utama, sehingga menjadi seminim mungkin. Orang yang ahli dalam sistem informasi
disebut sistem analisis.
Insfrastruktur Teknologi Informasi (TI) didefinisikan
sebagai sumber daya teknologi bersama yang menyedikan platform untuk aflikasi
sistem informasi perusahaan yang terperinci. Infrastruktur TI meliputi
investasi dalam peranti keras, peranti lunak, dan layanan, seperti: konsultasi,
pendidikan, dan pelatihan yang tersebar diseluruh perusahaan atau tersebar diseluruh
unit bisnis dalam perusahaan. Dapat dijabarkan dengan:
1. Platform komputasi yang digunakan untuk meenyediakan
layanan komputasi yang berhubungan dengan karyawan, pelanggan dan pemasok dalam
lingkungan digital yang konsisten yang meliputi mainframe besar, kumputer dan
laptop, dan personal digitalassistant (PDA) serta Internet.
2. Layanan telekomunikasi yang menyediakan data, suara,
dan konekvisitas video kepada karyawan, pelanggan, dan pemasok.
3. Layanan pengaturan data yang menyimpan dan mengelola
data perusahaan dan menyediakan kemampuan untuk menganalisis data.
4. Layanan peranti
lunak aplikasi yang menyediakan kemampuan untuk keseluruhan kemampuan seperti
sistem perencanaan sumber daya perusahaan, manajemen hubunga pelanggan, rantai
pasokan, dan menejemen pengetahuan yang digunakan bersama-sama oleh seluruh
unit bisnis.
5. Manajemen fasilitas fisik yang mengembangkan
dan mengelola instalasi fisik yang dibutuhkan untuk layanan komputasi,
telekomunikasi, dan manjemen data.
6. Layanan
manajemen TI yang merencanakan dan mengembangkan infrastruktur, berkoordinasi
dengan unit bisnis untuk berbagai layanan TI, mengelola akuntansi untuk
pengeluaran TI dan menyediakan program layanan proyek.
7. Layanan standar
TI yang memberikan kebijakan yang menentukan teknologi informasi mana yang akan
digunakan, kapan dan bagaimana menggunakannya, kepada perusahaan dan unit-unit
bisnisnya.
8. Layanan
pendidikan TI yang menyediakan sistem pelatihan untuk karyawan dan melatih
menajer dalam merencanakan dan mengelola investasi TI.
9. Layanan
pelatihan dan pengembangan TI yang menyediakan perusahaan dengan penelitian
mengenai proyek-proyek TI yang berpotensi dan investasi yang dapat membantu
perusahaan mendiferensiasikan diri di pasar.
Karakteristik Sistem
1. Mempunyai elemen-elemen
(elements)
Input mewakili
data yang masuk kedalam system informasi,input disini termasuk metode dan media
untuk menangkap data yang akan dimasukkan,yang dapat berupa dokumen-dokumen
dasar.
2. Mempunyai batas (boundary)
Komponen ini
terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag
sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Mempunyai lingkukungan luar (envirounments)
Hasil dari
sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai system
4. Mempunyai penghubung (interface)
Teknologi
merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima
input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan
mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Mempunyai masukkan (input)
Hardware
berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem
informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih
mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan
mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Mempunyai keuaran (output)
Software
berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang
diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7. Mempunyai pengolah (process)
Basis data
(database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu
dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data
untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data
perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan
berkualitas.
8. Mempunyai sasaran (obyectives) atau tujuan
(goal).
Banyak hal yang
dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air,
debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak
efisienan, sabotase dan lain sebagainya.
Komponen-Komponen
Sistem Informasi
1.
Komponen
Input
2.
Komponen
Model
3.
Komponen
Output
4.
Komponen
Teknologi
5.
Komponen
Hardware
6.
Komponen
Software
7.
Komponen
Basis Data
8.
Komponen
control
Kemampuan/Kelebihan
Sistem Informasi
1. Tingkat kontrol yang diharapkan pembeli untuk menilai
transfer teknologi harus menjadi pertimbangan. Keterpaduan tiap langkah yang
diproteksi dari penggunaan yang tidak terautorisasi, kemudian keterpaduan
tersebut menjadi pilihan untuk memilih outsourcing. Fasilitas yang digunakan
menjadi scope efisiensi perusahaan.
2. Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem
dalam perusahaan.
3. Biaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya
melibatkan pihak perusahaan.
4. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera
direalisasikan dan dapat segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem
tersebut.
5.
Sistem
informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan
dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.
6.
Mudah untuk
melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance)
terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh karyawan
perusahaan tersebut.
7.
Adanya
insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk mengembangkan
sistem informasi perusahaan tersebut.
8. Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data lebih terjamin
karena hanya melibatkan pihak perusahaan. Sistem informasi yang dikembangkan
dapat diintegrasikan lebih mudah dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.
Fase-fase Sistem
Development Life Cycle (SDLC) meliputi :
1. Perencanaan Sistem
(Systems Planning)
Lebih menekankan pada aspek studi kelayakan
pengembangan sistem (feasibility study).
2. Analisis Sistem
(Systems Analysis)
3. Perancangan
Sistem (Systems Design)
Pada tahap ini, features dan operasi-operasi
pada sistem dideskripsikan secara detail.
4. Implementasi
Sistem (Systems Implementation)
Tahap berikutnya adalah implementasi yaitu
mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan melakukan uji
coba.
5. Pemeliharaan
Sistem (Systems Maintenance)
Dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga
sistem tetap mampu beroperasi secara benar melalui kemampuan sistem dalam
mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.
Berbagai Macam Sistem Informasi
1. EDP (Electronic
Data Processing Systems) adalah
penggunaan teknologi komputer untuk menyelenggarakan pemrosesan data yang
berorientasi pada transaksi organisasi. Sistem ini digunakan untuk mengolah
data transaksi yang sifatnya rutin (sehari-hari). Sistem ini tidak dapat
membantu pekerjaan pihak manajemen yang berkaitan dengan pengambilan keputusan.
Sistem ini hanya bermanfaat untuk meningkatkan ketepatan waktu dan frekuensi
penyajian laporan. Secara fundamental, EDP merupakan aplikasi system informasi
akuntansi dalam setiap organisasi. Istilah data processing (DP) sebenarnya sama
dengan EDP.
2. MIS (Management Information System) merupakan
penggunaanteknologi komputer untuk menyediakan informasi yang berorientasi
pada manajemen level menengah. MIS mengakui adanya kenyataan bahwa para manajer
dalam suatu organisasi membutuhkan informasi dalam rangka pengambilan keputusan
dan bahwa sistem informasi berbasis komputer dapat membantu penyediaan
informasi bagi para manajer.
3. DSS (Decision
Support System) adalah suatu sistem informasi yang datanya diproses dalam
bentuk pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. Karena berorientasi pada pemakai
akhir, maka DSS membutuhkan penggunaan model-model keputusan dan database khusus
yang berbeda dengan sistem DP. DSS diarahkan pada penyediaan data yang nyata,
khusus, dan informasi yang tidak rutin yang diminta oleh manajemen. DSS dapat
digunakan untuk menganalisis kondisi pasar sekarang atau pasar potensial. DSS
juga dapat membantu mengubah proses bisnis, dimana umumnya manajer membuat
semua keputusan, namun dengan adanya teknologi informasi seperti decision
support tools, access database, danmodelling software,
pengambilan keputusan menjadi bagian setiap orang
4. ES
(Expert System) merupakan sistem informasi yang berbasis pada pengetahuan
yang menggunakan pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus untuk menjalankan
kegiatan sebagai konsultan ahli bagi pemakai akhir. Seperti DSS, ES membutuhkan
penggunaan model-model keputusan manajemen dan database khusus.
Tidak seperti DSS, ES juga membutuhkan pengembangan basis pengetahuan dan inference
engine. Jika DSS membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan,
maka ES membuat keputusan tersebut.
5. EIS (Executive
Information Systems) merupakan suatu sistem informasi yang berkaitan dengan
kebutuhan manajemen puncak mengenai informasi strategik dalam proses
pengambilan keputusan strategik. Sedangkan AIS merupakan sebuah sistem yang
menyediakan informasi bersifat keuangan dan non keuangan bagi para pengambil
keputusan. Penggunaan teknologi informasi pada aktivitas perusahaan seperti
pada value chain dapat menghasilkan beberapa keuntungan,
seperti penghematan biaya, percepatan waktu operasi, peningkatan produktivitas,
percepatan waktu pengiriman barang dan jasa kepada pelanggan, serta peningkatan
nilai barang dan jasa yang tinggi pada pelanggan.
6. EDI
(Electronic Data Interchange) adalah komunikasi antar komputer dengan tujuan
meningkatkan efektivitas dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya klerikal.
Hansen dan Hill (1989) mendefinisikan EDI sebagai pergerakan dokumen bisnis
dalam format terstruktur antara berbagai patner bisnis dalam suatu organisasi.
Dengan EDI, dokumen yang diterima dapat memerintahkan komputer secara otomatis.
EDI yang terintegrasi memberikan peluang pada manajer untuk berkonsentrasi
penuh pada pengambilan keputusan strategik dan meningkatkan kemampuan dalam
pengendalian beberapa aktivitas.